Disaat ane sakit trus priksa kedokter, setelah dipriksa ternyata penyakit ane karena gejala pernafasan yang kata dokter efek dari abu vulkanik Gunung Kelud yang beberapa hari lalu meletus, ane posisi di Solo gan padahal udah pakai masker, tapi yang namanya penyakit mau gimana lagi hehe. Setelah ane priksa ke dokter ane dikasih obat, dan agan-agan sekalian pasti udah tau kan kalau di bungkusan obat pasti ada keterangan Diminum 3x sehari/ 2x sehari sebelum, pada saat, atau sesudah makan. Nah disini ane mau jelasin fungsi minum obat sebelum, pada saat, atau sesudah makan.
Ada 2 kemungkinan interaksi obat dengan makanan. Pertama interaksi obat dan makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat. Kedua dapat meningkatkan efek dari obat itu sendiri. Hal ini dapat berpengaruh terhadap efektifitas dari obat yang digunakan.
Obat biasanya bersifat asam lemah atau basa lemah. Obat asam lemah akan diserap di lambung (jika diberikan secara oral) sementara yang bersifat basa lemah akan diserap di usus yang lingkungannya memang lebih basa dibandingkan lambung.
Berikut sedikit ulasan mengenai pengeritan mengenai konsumsi obat sebelum atau sesudah makan :
1. Obat yang dikonsumsi setelah makan
Obat dikonsumsi setelah makan berarti obat tersebut dikonsumsi sewaktu makan atau segera setelah makan. Pada umumnya obat-obat yang diminum pada waktu ini karena obat-obat ini dapat mengiritasi lambung, sehingga lambung perlu diberikan makanan terlebih dahulu sehingga lambung dalam posisi tidak kosong. Biasanya obat-obat demikian memiliki pH yang rendah (bersifat asam) sehingga dapat mengiritasi lambung kosong.
Kecepatan pengosongan lambung juga tak kalah penting untuk absorpsi obat secara oral. Semakin cepat pengosongan lambung, bagi obat bersifat asam akan merugikan karena hanya sejumlah kecil obat yang terserap, namun menguntungkan obat bersifat basa lemah karena segera mencapai tempat absorpsi di usus, segera terjadi proses penyerapan. Oleh karena itu sebaiknya obat yang bersifat asam dikonsumsi bersama makanan agar memperlama waktu pengosongan lambung.
Contohnya : Obat pain killer dan antiinflamasi (anti rematik, anti Gout/asam urat, anti bengkak). Obat golongan ini sebagian besar bersifat asam agak tinggi (ibuprofen, aspirin, aspilet, asam mefenamat) sehingga keasaman yang tinggi tersebut akan menimbulkan efek samping nyeri lambung dan untuk memperlama waktu penyerapan di lambung, maka seharusnya diminum bersama/sesudah makan.
2. Obat yang dikonsumsi sebelum makan
Obat yang dikonsumsi sebelum makan berarti obat tersebut dikonsumsi 2 jam sebelum makan. Biasanya penyerapan obat ini oleh sistem pencernaan terhambat dengan adanya makanan. Obat pusing biasanya mengandung parasetamol atau metampiron. Zat-zat ini penyerapannya akan terhambat dengan adanya makanan dalam lambung. Jadi dianjurkan untuk minum obat ini saat perut kosong agar didapat efek yang cepat.
Obat-obat antialergi golongan antihistamin (Benadryl, Claritin, CTM, Zyrtec, Incidal, dll) merupakan obat bersifat asam lemah yang absorpsinya terjadi di lambung. Meskipun obat ini bersifat asam tetapi asam lemah ini tidak mengiritasi lambung. Dan penyerapannya di lambung cepat (onset/waktu yang diperlukan untuk menimbulkan efek cepat) sehingga dapat dikonsumsi sebelum makan. Maka seharusnya diminum saat perut kosong atau 2 jam sebelum makan.
Obat diminum sebelum, pada saat atau sesudah makan tergantung pada sifat penyerapan obat pada lambung atau usus. Proses penyerapan ini akan mempengaruhi kadar/konsentrasi obat dalam tubuh. Kalau kadarnya kurang tentu saja efek obat nggak akan didapat. Sakitnya nggak akan sembuh-sembuh dong jadinya.
Obat diminum sebelum makan artinya obat harus diminum dalam keadaan perut kosong yaitu 30 – 60 menit sebelum makan. Obat – obat yang diminum sebelum makan karena obat – obat ini bisa terganggu proses penyerapannya ke dalam tubuh jika ada makanan di dalam lambung atau usus. Jika ada makanan dalam lambung atau usus, penyerapan obat tidak akan optimal, akibatnya jumlah obat yang masuk dalam tubuh akan berkurang sehingga efeknya tidak akan optimal. Nah, kalau udah terlanjur makan, boleh nggak minum obat? Boleh aja sebenernya, tapi tunggu dulu 2 atau 3 jam sesudah makan. Saat ini lambung udah mulai kosong karena makanan udah mulai tercerna. Jadi penyerapan obat nggak akan terganggu.
Obat – obat yang diminum pada saat makan tujuannya adalah agar penyerapan obat menjadi lebih baik. Karena obat-obat golongan ini penyerapannya dibantu dengan adanya makanan, utamanya adanya lemak pada makanan. Misalnya griseofulvin.
Obat – obat yang diminum setelah makan biasanya adalah obat-obat yang bersifat asam sehingga dapat mengganggu saluran cerna. Dengan adanya makanan, maka dinding lambung akan terlapisi sehingga nggak akan dipengaruhi oleh obat. Obat diminum setelah makan juga untuk mengurangi efek samping obat. Karena ada beberapa obat yang dapat menyebabkan efek mual kalo diminum dengan perut kosong. Selain itu, untuk pasien-pasien yang memiliki riwayat maag, tukak lambung, obat – obat diminum setelah makan agar tidak menyebabkan kambuhnya penyakit tersebut. Setelah makan artinya bisa segera setelah makan sampai dengan 1 – 1,5 jam setelah makan.
Beberapa obat harus dimakan ketika perut kosong karena adanya makanan akan mengganggu penyerapan obat oleh usus. Ada obat yang sebaiknya dimakan bersama dengan makanan tertentu atau harus dihindari dengan makanan tertentu. Adanya makanan menyebabkan waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama sehingga obat tertahan lebih lama di lambung (absorpsi utama obat sebagian besar di usus). Tergantung obatnya, ada obat yang rusak pada paparan asam lambung yg lama, atau adapula yang larut lebih baik (sehingga absorbsi meningkat) sehingga kapan obat dimakan itu benar2 tergantung obatnya, tidak asal pukul rata ’setelah makan’.
Obat seperti Orlistat bekerja menghambat absorpsi lemak, sehingga harus dimakan saat atau setelah makan. Obat seperti antasida+alginat tidak boleh dimakan sesaat sebelum berbaring. Zat besi (sering diminum ibu hamil) tidak boleh diminum bersama teh karena akan terbentuk kompleks besi-tanin yang tak bisa diabsropsi usus. Obat-obat diuretik yang mungkin diminum para pasien hipertensi, sebaiknya tidak diminum di malam hari kecuali anda tidak bermasalah bangun tengah malam untuk kencing.
Informasi seperti ini seharusnya diperoleh dari seorang apoteker di apotek yang sialnya sering tak ada di apotek2 kita di indonesia. Itu baru berbicara satu obat. Bagaimana bila obatnya banyak, trus ada suplemen makanan, dll, nah itu kita bicarakan kapan2.
Prinsipnya untuk masyarakat awam, beberapa hal ini perlu diketahui.Ingat, selalu pakai sendok obat yang ada takarannya, bukan sendok yang ada di rumah karena ukurannya berbeda. Penting untuk menyimpan sendok obat di rumah jaga2.
- Minum obat sebelum makan: artinya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
- Minum obat bersama makanan: segera setelah selesai makan.
- Minum obat setelah makan: artinya 1 jam setelah makan.
- Minum obat ketika perut kosong = sebelum makan.
- 1x sehari: minum obat diwaktu yang sama setiap hari.
- 2x sehari: tiap 12 jam, atau untuk lebih mudah ingat saja setelah bangun dan sebelum tidur.
- 3x sehari: logikanya kan tiap 8 jam ya… tetapi tidur yang tak terganggu lebih penting dari pada 8 jam interval sehingga untuk 3xsehari diminum setiap 4-6 jam (kecuali ada instruksi khusus dari dokter/apoteker)
- sendok makan: 15 ml
- sendok teh: 5 ml
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon