Pengusaha Revisi Harga Jual Produk

SEMARANG – Pengusaha Jateng berencana segera merevisi harga jual produknya setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kenaikan harga BBM memengaruhi harga bahan baku dan biaya transportasi serta distribusi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan sebagian pengusaha di provinsi ini akan merevisi harga jual produknya mulai awal Desember. Kenaikan harga berada pada kisaran 5%-10%.

''Harga baru yang kami rencanakan mempertimbangkan dampak penyesuaian harga BBM. Upah minimum kabupaten dan kota (UMK) yang berlaku mulai awal 2015 juga menjadi pertimbangan," jelas dia. Jika faktor UMK turut diperhitungkan, lanjut dia, kenaikan harga produk bisa lebih dari 10% dibandingkan dengan harga sebelumnya.

Kendati demikian, pihaknya akan memikirkan daya beli masyarakat atau pasar. "Pada produk ekspor, daya saing kita tengah menurun. Kondisi itu tentu perlu mempertimbangkan lagi soal harga," ungkap Frans.

Masih Shocked

Selain dampak kenaikan harga BBM, kata dia, dunia usaha sekarang masih shocked atas kenaikan UMK yang sangat tinggi. Terberat dialami oleh industri padat karya yang memiliki jumlah karyawan banyak.

"Perubahan UMK sangat dirasakan oleh industri padat karya, misalnya garmen. Mereka merasakan dampak yang sangat berat. Namun sudah diputuskan Apindo hanya bisa menyarankan kepada pelaku usaha yang merasa berat bisa membahas secara internal dahulu dengan karyawan, kemudian meminta kebijakan dari gubernur," tegas dia.

Kenaikan BBM subsidi dan UMK, ujar dia, membuat dunia usaha berharap pemerintah tetap berkomitmen mendukung. Dukungan dapat diwujudkan melalui kemudahan perizinan, perbaikan infrastruktur, dan lain-lain, sehingga usaha berjalan lancar. (K3-29)

Dari Kanal 26 Nov, 2014


-
Source: http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pengusaha-revisi-harga-jual-produk/
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Thanks for your comment